Kemitraan & Bina Lingkungan

Program Kemitraan

Kapasitas pelaku usaha di Kecamatan Dewantara masih perlu ditingkatkan baik dari sisi kapasitas teknis kualitas dan kuantitas produk, manajemen pengelolaan usaha dan jaringan pemasaran. Melalui program Local Business Development yang dirancang selama tahun 2015–2020 ini lebih fokus dalam hal pengembangan UMKM yang berbasis potensi lokal melalui pelatihan teknis (kewirausahaan, diversifikasi produk, kualitas, dan kemasan), perluasan pasar, pendampingan intensif dan stimulan usaha.

Selain itu juga dilakukan sertifikasi produk-produk kelompok binaan, seperti PIRT (Pangan-Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan dan sertifikat Halal dari MUI. Program LBD melahirkan produk-produk dari mitra binaan yang menjadi ikon atau Oleh-oleh khas Dewantara (ODET).

Produk-produk Inovasi Kelompok binaan antara lain :

Pengembangan produk Klp. Pengrajin Tas Bordir Aceh dengan nama “Tas Tina

Tas Tina adalah tas model terbaru dari Klp. Pengrajin Tas Tambaro dengan ciri khas bordiran benang kasap dan tambahan payet.
Tas Tina merupakan model tas bordir kasap yang pertama ada di Aceh dan sudah  dijual di beberapa toko souvenir. Motif ini banyak digemari karena berbeda dengan motif khas Aceh yang banyak diproduksi pengrajin lainnya, meskipun berbeda Tas Tina tetap menganut unsur lokal dalam mendesain motifnya.

Kelompok ini membuat inovasi produk baru bernama Ka cho (Karamel Coklat)

Karamel coklat  merupakan produk olahan biji coklat tanpa tambahan gula yang bertujuan memberikan alternatif cemilan lain yang sehat. Meskipun sedikit pahit namum produk Ka Cho banyak digemari karena rasanya yang berbeda.
Produk ini mengolah biji kakao yang berasal dari perkebunan coklat masyarakat Nisam dan penjualannya sudah menjangkau 124 mini market yang tersebar di wilayah barat dan timur Aceh untuk  proses produksinya pun pernah tayang di Acara TV Nasional

Keripik Pisang Banada Aneka rasa

Merupakan hasil inovasi Kelompok Pengolah Pisang Gle Baro Desa Paloh Gadeng yang menjadi komoditas utama pertanian di desa tersebut. Selama ini pisang hanya dimakan saat buah matang karena sangat mudah mengalami kerusakan sehingga umur simpannya sangat singkat dan banyak terbuang.
Peluang tersebut dimanfaatkan oleh KPP Glee Baro untuk mengolah buah pisang menjadi bahan baku industri sehingga meningkatkan nilai tambah. Melalui rencana strategis ODET, bentuk olahan pisang selain keripik pisang aneka rasa, juga dibuat variasi panganan lain seperti pisang sale, tepung pisang, selai pisang, dodol pisang dan pembuatan serat kain yang berasal dari batang pisang

Bina Lingkungan

PIM Peduli

Merupakan program yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan stakeholder lingkungan Perusahaan. Dalam hal ini,  PT Pupuk Iskandar Muda juga memiliki komitmen yang tinggi dalam memperdayakan ekonomi masyarakat di lingkungan Perusahaan serta bertanggung jawab dalam mendorong aktivitas masyarakat yang dapat meningkatkan kebutuhan perekonomian sehari-hari.

PIM Bersahaja

Merupakan program yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat lingkungan Perusahaan.
Dalam hal ini, program yang dimaksud dan dirancang Perusahaan yaitu untuk meningkatkan kenyamanan dalam beribadah, meningkatkan prestasi olahraga,  santunan anak yatim dan kementasan kemiskinan yang diberikan kepada masyarakat fakir miskin di 6 (enam) desa 1 (satu) dusun di desa lingkungan Perusahaan