Environmental Management

Environmental Policy & Management

Environmental Policy & Commitments

Image

PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berkomitmen terhadap manajemen lingkungan dan peningkatan kinerja lingkungan dengan menetapkan kebijakan dan target pengurangan dampak lingkungan. Perusahaan secara aktif mengawasi pelaksanaan kebijakan ini, melibatkan semua karyawan dalam tanggung jawab lingkungan, dan rutin memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak aktivitas kerja terhadap lingkungan

Kebijakan keberlanjutan telah mencakup Operasi produksi dan fasilitas bisnis, Produk dan layanan, Distribusi dan logistik, Pengelolaan limbah, Pemasok, penyedia layanan, dan kontraktor.

Coverage of Environmental Management Policy

Kebijakan lingkungan mencakup Operasi produksi dan fasilitas bisnis, Produk dan layanan, Distribusi dan logistik, Pengelolaan limbah, Pemasok, penyedia layanan, dan kontraktor.
Image

Verification of Environmental Programs

PT Pupuk Iskandar Muda sudah tersertifikasi 100% ISO 14001:2015 dengan masa berlaku 2024-2027, standar internasional untuk manajemen lingkungan. Sertifikasi ini mencerminkan komitmen kami terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Untuk memastikan efektivitas implementasi program lingkungan, PT PIM secara berkala melakukan audit internal dan audit eksternal. Audit ini bertujuan untuk mengukur kinerja, memastikan kepatuhan, dan terus meningkatkan pengelolaan lingkungan di seluruh lini operasional perusahaan.
 
Saat ini, PT PIM sudah melakukan audit resertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 oleh Sucofindo International Certification Services (Sucofindo ICS). Audit internal kontinu dilakukan setiap tahun oleh tim Audit Internal PT PIM yang sudah memiliki sertifikat pelatihan Audit Internal Integrasi ISO 9001:2015; ISO 14001:2015; ISO 37001;2016 dan SMK3. Audit eksternal dilakukan oleh pihak ke-3 yaitu PT SUCOFINDO (Persero).
Image

Return on Environmental Investments

Return On Environment Investment (ROEI) adalah istilah yang menggambarkan investasi untuk lingkungan dan ekonomi yang sehat. ROE bisa diartikan sebagai ROI yang baru. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ROI adalah : Volume penjualan, Efisiensi penggunaan biaya, profit margin.

PT PIM terus berinovasi agar menghasilkan produk rendah karbon dan terus dilakukan riset untuk pengembangan dan investasi ramah lingkungan.


Hasil ROEI PT Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut :

Uraian Unit 2024 2023 2022 2021
Capital Expenditure Rp Juta 374.112 480,179 543,083 406,747
Operating Expense Rp Juta 405.743 326,109 357,671 277,500
Total Expenses Rp Juta 779.855 806,288 900,754 684,247
Cost Saving Rp Juta 38.089 53,050 47,070 18,670
% Saving vs Expense % 4,9 6,6 5,2 2.7

Environmental Violations

PT PIM sudah taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, tidak ada pelanggaran terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi sepanjang 4 tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan PT PIM mendapatkan peringkat PROPER Biru pada tahun 2020 dan 2021 serta peringkat PROPER Hijau pada tahun 2022 dan 2023 dan peringkat PROPER Emas tahun 2024. Hal ini menunjukkan tidak adanya pelanggaran lingkungan sesuai hasil Pemeringkatan yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup sebagai Lembaga tertinggi dalam pemenuhan dan pengawasan Aspek Lingkungan di Indonesia.

Image

PT PIM sudah taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, tidak ada pelanggaran terhadap pencemaran lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan PT PIM mendapatkan peringkat PROPER Biru pada tahun 2020 dan 2021 serta peringkat PROPER Hijau pada tahun 2022 dan 2023. Hal ini menunjukkan tidak adanya pelanggaran lingkungan.

Energy

Image

Energy Management

PT Pupuk Iskandar Muda telah melakukan audit Internal secara rutin dalam setahun sekali dengan diiringi audit eksternal maksimal dalam 3 tahun sekali, tim pelaksana audit energi internal dan eksternal telah memiliki sertifikasi. Audit energi dilakukan oleh PT PIM untuk mengevaluasi pemanfaatan energi dan mengidentifikasi peluang penghematan energi dalam menyusun rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi sebagaimana yang diatur dalam UU No. 30 tahun 2007.
 
PT PIM melakukan beberapa Upaya investasi R&D dalam upaya mengurangi energi. Beberapa investasi terkait efisiensi energi dalam beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut:
  1. Penggantian tube superheater Package Boiler-2 untuk menurunkan konsumsi natural gas dalam produksi steam. Sebelum pelaksanaan proyek ini, tim R&D dan teknik PIM melakukan kajian mendalam terhadap efisiensi termal sistem boiler, termasuk studi mengenai karakteristik perpindahan panas dan potensi kehilangan energi akibat scaling dan fouling pada tube lama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dipilih material tube dengan konduktivitas termal lebih tinggi dan ketahanan terhadap temperatur ekstrem, yang terbukti mampu menurunkan konsumsi natural gas dalam proses produksi steam serta meningkatkan efisiensi operasi boiler
  2. Penggantian katalis/isian vessel pabrik Ammonia-2 yaitu Primary Performer, Secondary Reformer, High Temperature Shift Converter dan Final Desulfurizer untuk menurunkan konsentrasi CO slip sehingga beban energi untuk memproduksi produk Ammonia menjadi lebih efisien. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara tim riset internal dengan mitra teknologi internasional, yang bertujuan untuk mengembangkan katalis berperforma tinggi dengan energi aktivasi lebih rendah. Melalui serangkaian uji laboratorium dan evaluasi performa di lapangan, teknologi katalis baru ini berhasil menurunkan konsentrasi CO slip dan meningkatkan efisiensi konversi gas sintetis menjadi amonia, dengan potensi penghematan energi mencapai sekitar 335.000 MMBtu per tahun.
  3. Jasa cleaning dengan metode hydroblasting pada Coil Primary Reformer, CO2 Compressor pabrik Urea-2, dan economizer Package Boiler-2 untuk menurunkan konsumsi energi pada masing-masing peralatan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian terhadap penyebab turunnya efisiensi panas dan meningkatnya tekanan diferensial pada beberapa peralatan utama seperti Coil Primary Reformer, CO₂ Compressor, dan Economizer Package Boiler-2, tim teknis PIM mengembangkan prosedur hydroblasting dengan parameter optimum untuk menghilangkan kerak dan deposit tanpa merusak permukaan logam. Penerapan metode ini terbukti efektif menurunkan konsumsi energi, meningkatkan efisiensi perpindahan panas, serta memperpanjang umur peralatan.
  4. Melakukan penggantian lampu TL menjadi lampu LED pada area perkantoran dan perumahan dalam rangka menghemat daya Listrik yang digunakan untuk penerangan serta berupaya limbah B3 dari penggunaan lampu TL. Langkah ini didahului dengan studi lifecycle cost analysis serta penelitian mengenai intensitas cahaya dan kenyamanan kerja. Dari hasil R&D tersebut, PT PIM memperoleh data kuantitatif yang menunjukkan penurunan beban listrik untuk sistem penerangan sekaligus berkurangnya potensi limbah B3 dari lampu TL yang mengandung merkuri.
 
Selain melakukan investasi R&D dengan pertimbangan efisiensi energi, PT PIM melakukan training awareness terhadap karyawan dari berbagai unit kerja bersama dengan warga masyarakat di lingkungan sekitar Perusahaan pada Juni 2024 sehingga efisiensi energi menjadi perhatian dan fokus berbagai pihak. Training awareness tersebut berjudul “Desa Terang Hemat Energi” yang diikuti oleh 160 peserta dari berbagai unit kerja, termasuk tenaga kerja non organik dan masyarakat.
Dokumentasi Hasil Training
Image

Energy Consumption

Selama Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2024 jumlah konsumsi Listrik di PT Pupuk Iskandar Muda dapat disampaikan seperti gambar dibawah ini:

Konsumsi Energi Satuan Performance Target
2024
2021 2022 2023 2024
Jumlah Konsumsi Energi Tidak Terbarukan MWh 68.480,67 93.983,11 84.437,90 86.810,16 96.979,2
Jumlah Konsumsi Energi Terbarukan MWh 0 0 0 68,34 54,00
Jumlah pemakaian listrik PT Pupuk Iskandar Muda Tahun 2024 sebesar 86.810,16 MWh. Seluruh suplai Listrik diproduksi oleh pembangkit listrik internal di PT Pupuk Iskandar Muda yaitu Gas Turbine generator-1 dengan kapasitas 15 MW dan Gas Turbine Generator-2 dengan kapasitas 20 MW.
Sebagai wujud nyata komitmen PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dalam mendukung transisi energi bersih dan berkelanjutan, perusahaan telah mengimplementasikan berbagai inisiatif Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang berkontribusi langsung terhadap penurunan emisi karbon dan efisiensi energi di lingkungan operasional perusahaan.
Pada tahun 2024, PIM mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 45 kWp yang terpasang di atap Gedung Bagging Urea. Pemanfaatan energi surya ini berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 40,70 tCO₂e pada tahun 2024 dan 70,43 tCO₂e hingga September 2025, dengan total produksi listrik mencapai 57 MWh.
Selanjutnya pada tahun 2025, PIM memperluas implementasi PLTS di dua lokasi baru, yaitu:
  • Gedung Diklat dengan kapasitas 54 kWp, menghasilkan energi listrik sebesar 54 MWh dan berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 42,18 tCO₂e per September 2025.
  • Gedung Maintenance Shop dengan kapasitas 77 kWp, yang telah menghasilkan 85 MWh listrik dan menurunkan emisi sebesar 103,71 tCO₂e hingga September 2025.
Secara keseluruhan, program PLTS yang dijalankan hingga 30 September 2025 telah memberikan dampak positif berupa pengurangan signifikan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan energi bersih di area operasional PIM.
 
Selain program PLTS, PIM juga mengambil langkah strategis melalui implementasi Renewable Energy Certificate (REC) sejak Maret 2025 dengan kapasitas 0,6 MW di fasilitas Raw Water Intake. REC merupakan sertifikat resmi yang membuktikan bahwa sejumlah listrik yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, air, atau angin. Dengan membeli atau memanfaatkan REC, perusahaan dapat mengklaim penggunaan energi hijau secara akuntabel dan diakui secara internasional.
Melalui program REC ini, PIM berhasil menurunkan emisi karbon tambahan sebesar 2.355,56 tCO₂e hingga September 2025, sekaligus memperkuat posisi perusahaan dalam ekosistem energi bersih nasional.

Water

Water Management

Image

Water Efficiency Management Program

PT PIM telah melakukan audit air secara internal mulai tahun 2022 untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat dilakukan demi meningkatkan efisiensi penggunaan air. Penggunaan air yang ada di PT PIM setiap tahunnya sudah direncanakan secara matang berdasarkan estimasi kebutuhan air untuk operasional pabrik maupun non-operasional pabrik.
 
Program efisiensi air yang telah dilakukan untuk mendukung target PT PIM dalam melakukan efisiensi air 2% tiap tahunnya adalah sebagai berikut:
  1. Pemanfaatan Blowdown Package Boiler-2 sebagai Make Up Basin Cooling Water
  2. Pemanfaatan Blowdown Steam Drum Ammonia-2 sebagai Make Up Cooling Tower Ammonia-2
  3. Pemanfaatan Jacket Water Ammonia-2 sebagai Make Up Cooling Tower Utility-2
  4. Pemanfaatan Steam Condensate Ammonia-2 untuk Menurunkan Konsumsi Polish Water di Deaerator Pabrik Utility-2 (63-EG 4001)
  5. Pemanfaatan Air Backwash Sandfilter
  6. Peningkatan Efisiensi Polish Water melalui Penurunan Frekuensi Regenerasi Demin Plant Utility-1
  7. Pemanfaatan Process Condensate Pabrik Ammonia-2 sebagai Air Umpan Demin Plant
  8. Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Urea-1 sebagai Make Up Water Deaerator Pabrik Utilitas-1
  9. Pemanfaatan Process Condensate pabrik Urea-2 sebagai Make Up Deaerator Utility-2
  10. Pemanfaatan Steam Condensate Urea-2 sebagai Make Up Water Deaerator Pabrik Utility-2
  11. Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Amoniak-1 sebagai Make Up Air Polish Deaerator Amoniak-1
  12. Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Amoniak 2 ke Jacket Water Secondary Reformer-2 (61-103-D)
  13. Peningkatan total flow regenerasi mixbed dan demin plant
  14. Pemanfaatan Condensate 53-EA-1001 sebagai air umpan Boiler
  15. Reutilisasi Air Drain Conductivity Demin melalui Sistem Sirkulasi Terkendali sebagai Umpan Proses
 
           PT PIM juga berupaya untuk menurunkan beban pencemar air limbah dengan melakukan beberapa program sebagai berikut:
  1. Optimalisasi kinerja Stripper Pabrik Urea-2 untuk menurunkan kandungan Ammonia pada unit recovery dan limbah hasil produksi.
  2. Evaluasi Performa Process Condensate Treatment (PCT) untuk menurunkan konsentrasi limbah ammonium pada limbah pabrik Urea.
  3. Pemanfaatan Residu Hasil Ganulasi melalui Optimalisasi Controlling Konsentrasi % Urea.
  4. Limbah Regenerasi Kation Menjadi Pupuk Cair Alternatif.
 
PT PIM melakukan training awareness terhadap karyawan dari berbagai unit kerja pada Juli 2024 sehingga efisiensi air menjadi perhatian dan fokus berbagai pihak. Training awareness tersebut dilaksanakan hybrid, secara online dan offline dengan judul “Mekanisme Penjernihan, Penghematan Penggunaan Air dan Pemberian Air Bersih Kepada Masyarakat” yang diikuti oleh 227 karyawan dari berbagai unit kerja dan termasuk tenaga kerja non organik/kontrak. Training ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi air dalam pekerjaan sehari-hari serta mampu mengidentifikasi masalah dan berinovasi dalam menemukan solusi untuk mengurangi penggunaan air di Perusahaan.

Dokumentasi Kegiatan

Image

Water Consumption

Sumber air yang digunakan di PT PIM seluruhnya berasal dari air permukaan yaitu air sungai peusangan yang berjarak ± 25 km dari lokasi perusahaan. Adapun total pengambilan air serta total air yang terbuang dalam proses produksi air yang ada di PT PIM pada tahun 2024 adalah sebagai berikut.

  • Total Pengambilan Air Permukaan : 6.356.128 M3
  • Total Air yang Terbuang : 181.145,21 M3
  • Total Produk Air bersih : 6.174.982,79 M3

 

Data-data terkait penggunaan air tersebut secara periodik diverifikasi oleh tim ITS Tekno Sains, BPKD (Badan Pengelolaan Keuangan Daerah) Aceh Utara, serta BPK. Penggunaan Air oleh PT PIM sebagai berikut :

Image

Water Consumption in Water-Stressed Areas & Exposure to Water-Stressed Areas

Air baku yang digunakan oleh PT PIM diambil dari sungai yang terletak kurang lebih 25 Kilo Meter dari lokasi perusahaan tepatnya di Sungai Peusangan dan bukan termasuk Area/wilayah yang mengalami kelangkaan air. Lokasi pengambilan air PT PIM pada koordinat (5.196229, 96.818440) berdasarkan website: aqueduct water risk atlas, tidak memiliki risiko kekeringan air atau berada pada kategori Low (<10%) dan berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2020 terkait wilayah wilayah di Indonesia yang akan mengalami kelangkaan atau krisis air pada tahun 2045, provinsi Aceh tidak termasuk dalam wilayah yang akan mengalami kelangkaan air sehingga pengambilan air yang dilakukan oleh PT PIM dalam waktu mendatang masih layak untuk dilakukan.

Business Impacts of Water Related Incidents

Tidak terdapat insiden yang terjadi sepanjang tahun pelaporan atau 0 insiden dari Proses Bisnis Perusahaan dan penggunaan air bersih untuk kegiatan produksi dan lainnya. Sebaliknya, dalam rangka kepedulian perusahaan terhadap warga sekitar yang sulit mendapatkan akses air bersih, perusahaan secara rutin menyalurkan air bersih secara gratis kepada desa-desa di lingkungan perusahaan khususnya untuk fasilitas umum masyarakat sekitar.

Tahun 2024, penyaluran air meningkat dikarenakan penambahan program penyaluran bantuan air untuk lahan sawah di Desa Blang Mee.


Data penyaluran Air kepada Masyarakat Lingkungan dan dokumentasinya sebagai berikut :
Image
Image
Image
Image
Image

Waste & Pollutants

Image

Waste Management Program

Image
PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen mengurangi limbah dengan menetapkan target secara kualitatif dan kuantitatif, berinvestasi dalam inovasi serta mengintegrasikan program daur ulang untuk mengurangi timbunan limbah. Perusahaan terus berupaya untuk meminimalkan sampah dari proses operasional pabrik dan area perumahan PT PIM melalui berbagai program yang residu akhirnya akan dikirim ke tempat pemrosesan akhir, sebagaimana yang tertuang di dalam kebijakan manajemen lingkungan Perusahaan.
PT Pupuk Iskandar Muda secara berkala atau setiap tahunnya melakukan audit terkait limbah. Audit terkait limbah ini dilakukan untuk mengidentifikasi jumlah dan jenis limbah yang dihasilkan oleh operasional perusahaan. Audit ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan area dengan produksi limbah yang signifikan dan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi timbulan limbah
Upaya program 3R limbah B3 sepanjang tahun 2024 yang dilakukan PT PIM sebagai berikut:
  1. "Preman OK" Peningkatan Frekuensi Predictive Maintenance Oli Kompresor Untuk Meningkatkan Masa Pakai Oli
  2. "Retur-CLAP" Rekayasa Temperatur Catalyst LTS Amoniak Plant
  3. "M-TALSIK" Metode Titran Analisa Laboratorium Menggunakan Sisa Sampel Caustik Soda (NaOH)
  4. Penggantian Katalis Primary Reformer Pabrik Amoniak 2
  5. Penggantian Katalis Secondary Reformer Pabrik Amoniak 2
  6. Optimalisasi Pengurangan Leakage Used Oil dengan Tube Stainless Steels Anti Korosif pada Kompressor Lube Oil 61 - 101
  7. Pengurangan Limbah Laboratorium dengan Pemanfaatan Reagen Sulfuric Acid (H2SO4) Sisa Quality Control
 
Upaya pengelolaan sampah yang dilakukan PT PIM sepanjang tahun 2024 melalui beberapa program sebagai berikut:
  1. Pemanfaatan Drum Bekas Ferticol Red C sebagai Sarana Kebersihan Masyarakat
  2. "MASKERAN" Manajemen Sistem Kinerja Karyawan yang Terintegrasi secara Efisien dan Transparan
  3. "SELF" Surat Elektronik Office
  4. "LiGaSi" Limbah Logam Besi
  5. "KARE" Karung Reject
  6. Pemanfaatan Karung Pupuk Bekas Kerjasama dengan Bank Sampah USK
  7. Pemanfaatan Karung Pupuk Bekas Kerjasama dengan Pihak Ketiga (UD Gaul Plastik)
  8. Transformasi digital untuk mendukung efektivitas pelaporan manajemen perusahaan
  9. "Re-BoTik" Reduce Botol Plastik
  10. "Kompos Organik" - Olah Sampah Jadi Pupuk
  11. Sedekah Plastik melalui RecyClear Bottle Station (Re-Bos)
 
PT Pupuk Iskandar Muda juga telah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi (BNSP) pengurangan limbah diberikan secara berkala kepada karyawan untuk mendukung praktik kerja ramah lingkungan seperti Pengendalian Pencemaran Air, Pengelolaan Sampah, Pengurangan dan Pengelolaan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran udara, dan lain sebagainya.
Selain dilakukannya pelatihan dan sertifikasi pengurangan limbah, PT PIM juga melakukan training awareness terhadap karyawan maupun tenaga kerja non organik/kontrak dari berbagai unit kerja pada Februari 2024 yang berjudul “Pengolahan Sampah Organik untuk Kehidupan Berkelanjutan” diikuti oleh 420 karyawan dari berbagai unit kerja dan termasuk karyawan non organik/kontrak dan juga Masyarakat di Lingkungan sekitar Perusahaan.

Dokumentasi Kegiatan

Image

Waste Disposal

Image

PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen dalam mengurangi timbulan limbah melalui program daur ulang yang efektif dan berkelanjutan di berbagai aspek operasional dengan fokus pada pengelolaan limbah padat dan cair. Timbulan limbah dan pengurangan termonitor setiap tahunnya. Melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dan program pengelolaan limbah terpadu, PIM berhasil mengurangi timbulan limbah/sampah yang dihasilkan dan mendukung praktik ekonomi sirkular. Sepanjang tahun 2024 PT PIM berhasil mengurangi limbah B3 sebesar 29,08% dan pengurangan limbah Non-B3 atau sampah sebesar 3,91%.

Limbah Sampah
Uraian Satuan Performance Target
2024
2021 2022 2023 2024
Jumlah sampah yang di daur ulang/ dimanfaatkan Ton 13,5 26,3 21,3 21,1 22,4
Jumlah sampah yang dibuang Ton 1.784,4 1.541,2 1.137,7 900,9 830,0
- Timbulan Ton 1.784,20 1.540,87 1.110,60 878,43 900,0
- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ton 0,2 0,4 27,1 22,5 23,7

Hazardous Waste

Data di bawah ini disampaikan oleh pihak ketiga Pihak ketiga melakukan recycle/reused untuk dimanfaatkan kembali dan dikelola. Untuk Data limbah B3 yang dibuang secara total diluar yg di reuse ke pihak ketiga.
Limbah B3
Uraian Satuan Performance Target
2024
2021 2022 2023 2024
Jumlah limbah yang di recycle / reused Ton 66,68 56,35 72,91 96,24 0
Jumlah limbah yang di buang Ton 10,90 29,04 10,25 0 41
- Yang ditimbulkan (landfilled) Ton 0 0 0 0 0
- Insinerasi oleh pihak ketiga dengan energi (jika ada) Ton 0 0 0 0 0
- Insinerasi oleh pihak ketiga (jika ada) Ton 10,90 29,25 10,25 0 0
- Dibuang dengan metode lainnya (jika ada) Ton 0 0 0 0 0
- Dibuang dengan metode yang tidak diketahui (jika ada) Ton 0 0 0 0 0

Keterangan: Lonjakan data yang di recycle/reuse pada tahun 2024 disebabkan karena adanya TA (Turn Around) yang dilakukan di PT PIM.

Chemical Oxygen Demand

Hasil verifikasi chemical oxygen demand PT Pupuk Iskandar Muda yang dilakukan oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh.

Data Chemical Oxygen Demand PT Pupuk Iskandar Muda sebagai berikut :

COD 2021 2022 2023 2024
Target Realisasi
Jumlah (Tonase) 33,36 75,82 67,94 65 72,73

Data tersebut diuji oleh Laboratorium Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (Lab BPSJI) yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

NOx Emissions

Produksi PT PIM memiliki emisi NOx sebagai berikut :

NOx 2021 2022 2023 2024
Target Realisasi
Jumlah (Tonase) 157,55 133,73 508,19 480 510,12

Data tersebut diuji oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (Lab BSPJI) yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

SOx Emissions

Produksi PT PIM memiliki emisi SOx sebagai berikut :

NOx 2021 2022 2023 2024
Target Realisasi
Jumlah (Tonase) 19,10 8,84 7,44 6,7 3,84

Data tersebut diuji oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (Lab BSPJI) yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Image

Volatile Organic Compounds Emissions

PT PIM memastikan bahwa seluruh kegiatan operasionalnya tidak menghasilkan emisi Volatile Organic Compounds (VOC) secara langsung. Hal
ini dicapai melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dan prosedur pengolahan yang ketat dalam setiap proses produksi. PT PIM juga
berkomitmen untuk mematuhi standar lingkungan yang berlaku, melakukan monitoring berkala terhadap emisi, serta menerapkan
langkah-langkah pencegahan yang efektif guna memastikan bahwa tidak ada VOC yang dihasilkan secara langsung dari aktivitas operasional
perusahaan. Dengan pendekatan ini, PT PIM mendukung upaya pelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Climate Strategy

Image

Direct Greenhouse Gas Emissions and Emissions Reduction Targets

Untuk mengatasi perubahan iklim, PIM menyusun roadmap dekarbonisasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
Image
PIM dalam roadmap NZE nya menyampaikan akan menurunkan emisi cakupan 1 dan cakupan 2 sebesar 88% pada tahun 2050, dengan Emisi baseline pada tahun 2010 sebesar 619.338 tonCO2e. Target yang telah di tetapkan oleh PIM ini telah mengadopsi SBT-i.
 
Upaya dekarbonisasi yang dilakukan oleh PIM semakin menunjukkan penurunan yang significant. Pada tahun 2020, PIM menghasilkan emisi karbon sebesar 545.379 tonCO2e atau 0,97% lebih rendah dibandingkan business as usual PIM sebesar 601.056 tonCO2e. Pada tahun 2024, PIM berhasil menurunkan emisi sebesar 6.253 tonCO2e dari business as usual PIM sebesar 770.515 tonCO2e. Sampai dengan September tahun 2025, PIM mencatat penurunan emisi sebesar 17.927 ton CO₂e atau 1,9% dibandingkan kondisi baseline (Business as Usual/BAU) dengan total emisi aktual tahun 2025 sebesar 895.096 ton CO₂e dari baseline 928.500 ton CO₂e. PIM berkomitmen untuk terus mempercepat langkah dekarbonisasi melalui peningkatan efisiensi proses, penggunaan energi bersih, serta penerapan teknologi hijau di masa mendatang. Upaya ini tidak hanya mendukung pencapaian target NZE 2050, tetapi juga memperkuat kontribusi PIM dalam menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Image
PT Pupuk Iskandar Muda telah menetapkan peta jalan (roadmap) menuju pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. Roadmap ini mempertimbangkan penurunan emisi dari kategori IPPU (Industrial Processes and Product Use) dan Energi Scope 1 & 2, dengan menggunakan emisi baseline tahun 2010 sebesar 619.324 tonCO2e. PIM berkomitmen untuk meningkatkan keberlanjutan dengan menetapkan target penurunan emisi IPPU dan Energi secara bertahap. Pada tahun 2025, PIM menargetkan reduksi emisi sebesar 3,5% melalui program efisiensi energi pabrik dan pemanfaatan fasilitas energi terbarukan. Target dekarbonisasi ini akan terus meningkat hingga mencapai 47% reduksi emisi pada tahun 2030 dan 96% pada tahun 2050. Dalam rangka mencapai target tersebut, Perusahaan akan membangun fasilitas produksi dengan efisiensi energi yang lebih andal dan mengimplementasikan teknologi low/zero carbon melalui pembangunan pabrik blue ammonia yang memanfaatkan teknologi Carbon Capture and Storage/Utilization (CCS/CCUS), serta pabrik green ammonia dengan bahan baku terbarukan. Selain itu, untuk mereduksi emisi dari produksi energi, Perusahaan akan beralih menggunakan energi berbasis Baru dan Terbarukan (EBT). Sebagai pelengkap, PIM juga akan memanfaatkan Nature-based Solution (NBS) untuk mengompensasi sisa emisi (residual emission).
 
PT Pupuk Iskandar Muda memiliki salah satu program strategis Perusahaan yaitu melakukan penggantian pabrik yang sudah berumur sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari penggunaan bahan baku mengingat pabrik PIM-1 telah berumur lebih dari 40 tahun dan umur pabrik PIM-2 telah mencapai 20 tahun. Dengan rencana pembangunan pabrik amurea PIM-3 diharapkan dapat menurunkan konsumsi energi serta emisi yang akan berdampak signifikan terhadap pencapaian target Net Zero Emission Perusahaan. PT Pupuk Iskandar Muda nantinya tidak hanya memproduksi pupuk namun akan masuk ke dalam sektor energi dengan memproduksi clean ammonia yang merupakan ammonia rendah karbon yang akan digunakan di sektor energi, salah satunya sebagai bahan baku untuk pembangkit listrik

Direct Greenhouse Gas Emissions (Scope 1)

Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) langsung atau Scope 1 merupakan emisi yang berasal dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan langsung oleh Perusahaan dalam kegiatan operasional. Perhitungan inventarisasi emisi Scope 1 mencakup kategori 1.1 Stationary Combustion, 1.2 Mobile Combustion, dan 1.3 Process-related Emissions. Pada tahun 2022, emisi Scope 1 mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan kenaikan volume produksi untuk memenuhi tingginya permintaan pasar. Kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya konsumsi energi dan bahan baku gas alam. Sementara itu, pada tahun 2024, pengoperasian pabrik NPK Chemical dengan kapasitas maksimum turut meningkatkan konsumsi energi dan bahan baku. Namun demikian, melalui penerapan program efisiensi energi dan pemanfaatan sebagian energi dari sumber terbarukan, Perusahaan berhasil menekan laju peningkatan emisi Scope 1.

Direct GHG
Emissions (Scope 1)
Performance Target
2021 2022 2023 2024 2024
Ton COeq 565.282,24 924.786,69 709.392,28 651.267,95 680.312

Indirect Greenhouse Gas Emissions (Scope 2)

PIM memiliki dua pembangkit listrik untuk memenuhi semua kebutuhan operasional Perusahaan, namun seiring dengan berkurangnya efisiensi pembangkit listrik milik PIM, sebagian kebutuhan energi untuk operasional perusahaan mulai menggunakan suplai listrik dari PLN atau sekitar 8% dari total kebutuhan perusahaan jika beroperasi pada kapasitas maksimal. Nilai tersebut setara dengan penghasilan emisi kategori 2.1 Purchased Electricity sebesar 6.800 tonCO2e atau 0,8% dari total emisi CO2 perusahaan setiap tahunnya. Perusahaan menggunakan listrik PLN di beberapa fasilitas penunjang seperti perkantoran, data center, water intake yang terletak berjauhan dari lokasi Perusahaan, serta fasilitas lainnya. Dalam menghitung emisi yang dihasilkan dari kategori 2.1, Perusahaan menggunakan emission factor dari grid PLN wilayah Aceh yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2019.

Indirect GHG emissions
(Scope 2)
Performance Target
2021 2022 2023 2024 2024
Ton COeq 3.042,93 3.546,50 3.376,35 3.221,82 5.200

Indirect Greenhouse Gas Emissions (Scope 3)

Perusahaan melakukan emisi GRK Scope 3 yang mencakup kategori 3.1 Upstream Transport & Distribution, 4.1 Purchased Products & Goods, dan 5.1 Emission from the Sold Products. Emisi pada tahun 2024 tercatat lebih tinggi dari target yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh tingginya volume produksi dari pabrik NPK Chemical untuk memenuhi permintaan produk, sehingga volume pembelian bahan baku meningkat. Selain itu, bertambahnya volume penjualan produk dari pabrik tersebut juga berkontribusi terhadap kenaikan emisi Scope 3. Demikian juga halnya dengan tingginya tingkat emisi pada tahun 2022, dimana volume penjualan produk Perusahaan meningkat pesat dengan tingginya permintaan produk secara global. Dalam melakukan perhitungan emisi Scope 3, Perusahaan menggunakan distance-based method untuk kategori 3.1, penggunaan average product emission factor untuk kategori 4.1 dan pendekatan product application berdasarkan Guidelines IPCC 2006 Volume 4 Chapter 11.-

Indirect GHG emissions
(Scope 3)
Performance Target
2021 2022 2023 2024 2024
Ton COeq 1.835.007 2.519.358 1.942.673 2.987.797,36 2.852.277,54

Semua perhitungan emisi gas rumah kaca tahun 2024 milik PT PIM telah dilakukan verifikasi oleh pihak ketiga independent, statement assurance tersebut dapat dilihat melalui link berikut

Climate Governance

Manajemen PT PIM ikut berperan aktif dalam mendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu bentuk komitmen PT PIM dalam Penanganan Perubahan Iklim atau Climate Changes  adalah membentuk Tim Pengembangan dan Implementasi Environtmental, Social & Governance (ESG) untuk berperan aktif dan mendukung Program Global yaitu Sustainable Developmet Goals (SDGs).
CEO PT Pupuk Iskandar Muda ikut berpartisipasi dalam kegiatan International Fertilizer Association (IFA) Strategic Forum 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 19 - 21 November 2024 di Madrid, Spanyol. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tema "Navigating the Evolving Commodity Landscape". Yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan industri pupuk dari seluruh dunia, termasuk produsen, trader, regulator, asosiasi industri, serta akademisi. Kegiatan ini membahas berbagai tantangan dan peluang dalam industri pupuk, termasuk siklus super komoditas, perubahan politik global, rantai pasokan nutrien, inovasi industri, serta strategi keberlanjutan.
 PT Pupuk Iskandar Muda bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) hadir dalam forum internasional yang diselenggarakan oleh International Fertilizer Association (IFA) dan dari PIM dihadiri oleh Direktur Keuangan & Manajemen Risiko. Pada forum tersebut disampaikan salah satu program strategis Perusahaan yaitu melakukan penggantian pabrik yang sudah berumur sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari penggunaan bahan baku mengingat pabrik PIM-1 telah berumur lebih dari 40 tahun dan umur pabrik PIM-2 telah mencapai 20 tahun. Dengan rencana pembangunan pabrik amurea PIM-3 diharapkan dapat menurunkan konsumsi energi serta emisi yang akan berdampak signifikan terhadap pencapaian target Net Zero Emission Perusahaan. PIM juga menyampaikan bahwa Perusahaan tidak hanya memproduksi pupuk namun akan masuk ke dalam sektor energi dengan memroduksi clean ammonia. Clean ammonia merupakan ammonia rendah karbon yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk pembangkit listrik. Perusahaan memiliki dua program clean ammonia, yang pertama adalah mini hybrid green ammonia dengan menggunakan fasilitas pabrik eksisting dan yang kedua adalah program blue ammonia yang direncanakan berasal dari Pabrik Amurea PIM-3.
Image

Climate-Related Management Incentives

Isu perubahan iklim secara Global dan menjadi focus Kementerian BUMN dan Pemegang Saham PIM, maka mulai Tahun 2024, terdapat KPI Manajemen secara kolegial terkait Penurunan Emisi Karbon yang dihasilkan dari proses produksi maupun Operasional Perusahaan. Dimana sesuai Standar Prosedur yang berlaku di Perusahaan, perhitungan Insentif Khusus Direksi nantinya akan menggunakan perhitungan Capaian KPI Manajemen tersebut sehingga target Penurunan Emisi Karbon harus tercapai. Target Penurunan Emisi yang tertuang sebagai dasar pemberian insentif khusus Direksi adalah 3.855 TONCO2.
Selain KPI Manajemen, terdapat pula KPI Direksi secara kolegial dan juga menjadi turunan ke jajaran dibawahnya terkait Persentase Capaian ESG Rating, dimana hal ini menunjukkan keseriusan PT Pupuk Iskandar Muda dalam mendukung program keberlanjutan secara global. Pada Tahun 2024, target capaian ESG Rating adalah >25 - 35%, PT Pupuk Iskandar Muda mendapatkan capaian skor sebesar 49% dan capaian tersebut menjadi salah satu faktor pendukung dalam pemberian Insentif kepada Manajemen beserta jajaran dibawahnya. Untuk tahun 2025, target capaian skor ESG adalah 50% juga termasuk sebagai KPI Manajemen atau KPI Direksi secara kolegial dan juga menjadi KPI jajaran unit kerja dibawahnya.

Financial Risks of Climate Change

PT PIM telah melakukan pemetaan risiko terkait perubahan iklim dan mempengaruhi aspek finansial Perusahaan. Dalam melakukan pemetaan risiko sesuai risk register yang tersedia di Perusahaan, Perusahaan telah mempertimbangkan selera risiko (risk Appetite) dan Risk Limit yang telah ditetapkan di Perusahaan

Corporate Strategy Risk Root Cause Kualitatif & Kuantitatif Impact Risk Treatment
  • Terjadinya Penurunan emisi karbon 15.432 ton CO2eq
  • Terjadinya perubahan iklim akibat emisi karbon
  • Ketidakhandalan peralatan pabrik menyebabkan konsumsi energi meningkat.
  • Tidak adanya implementasi renewable energy di perusahaan
  • Terjadi perubahan iklim akibat ketidakhandalan peralatan pabrik
  • Net Zero emission tidak tercapai tidak adanya implementasi renewable energy di perusahaan
  • Asumsi carbon tax Indonesia sebesar Rp 30.000/ton CO2 maka nilai karbon sebesar Rp 463.960.000 per tahun.
  • Monitor dan Evaluasi performa peralatan pabrik
  • Implementasi penggunaan renewable energy di perusahaan termasuk REC dan PLTS serta melakukan maintenance secara berkala.

Perlunya dilakukan pendekatan terhadap risiko iklim akibat emisi karbon untuk mengidentifikasi dampak potensial terhadap lingkungan dan  manusia. Ini untuk menghindari kerugian besar serta mempersiapkan strategi mitigasi dan adaptasi yang efektif di masa depan.

Corporate Strategy Risk Root Cause Kualitatif & Kuantitatif Impact Risk Treatment
  • Briefing awal untuk menghadapi terjadinya perubahan iklim
  • Memonitoring kesehatan karyawan melalui pemeriksaan kesehatan
  • Kesehatan karyawan terganggu akibat perubahan iklim (perubahan suhu bumi)
  • Terjadinya perubahan cuaca yang tidak menentu.
  • Bekerja lembur/melebihi jam kerja.
  • Produktivitas karyawan menurun
  • Kekurangan karyawan akibat sering cuti sakit
  • Meningkatkan biaya pengobatan, nilai : 1
  • Pemberian vitamin untuk menjaga stamina kerja
  • Pemeriksaan kesehatan secara berkala

Perlunya dilakukan pendekatan ini untuk menghindari penurunan produktivitas serta menjaga keselamatan dan kesejahteraan karyawan serta meningkatkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim yang mungkin akan terjadi.

Corporate Strategy Risk Root Cause Kualitatif & Kuantitatif Impact Risk Treatment
  • Memenuhi baku mutu udara (Emisi) sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan
  • Hasil pemantauan terhadap uji kualitas lingkungan udara emisi (CEMS) di Prilling Tower melewati baku mutu
  • Dust Recovery System (DRS) tidak berfungsi dengan baik
  • Tidak taat terhadap pemenuhan kinerja perusahaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup (PROPER) Compliance
  • Protes dari masyarakat lingkungan dan keharusan lingkungan — Nilai: 100,000,000
  • Melakukan pemantauan & pengendalian secara manual dan bekerjasama dengan laboratorium terakreditasi KAN

Perlunya dilakukan pendekatan terhadap risiko iklim akibat emisi karbon untuk mengidentifikasi dampak potensial terhadap lingkungan dan Manusia. Ini untuk menhindari kerugian besar serta mempersiapkan strategi mitigasi dan adaptasi efektif di masa depan.

Corporate Strategy Risk Root Cause Kualitatif & Kuantitatif Impact Risk Treatment
  • Mendukung program clean ammonia untuk mencegah perubahan iklim.
  • Tidak terlaksananya proyek green dan blue ammonia di PT Pupuk Iskandar Muda
  • Proyek green dan blue ammonia tidak feasible secara keekonomian
  • Teknologi green dan blue ammonia belum proven
  • Tidak tercapainya target Net Zero Emission
  • Asumsi carbon tax Indonesia sebesar Rp 30.000/TON CO₂ maka nilai karbon untuk hybrid green ammonia sebesar Rp 1,6 M per tahun.
  • Menyediakan lahan untuk proyek green dan blue ammonia
  • Menyediakan kebutuhan data untuk penyusunan dokumen FEED

Perlunya dilakukan pendekatan ini untuk menghindari peningkatan gas rumah kaca serta mendorong terciptanya energi yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan mendukung program clean ammonia sebagai upaya mengurangi emisi karbon dan mencegah dampak iklim global.

Produk Rendah Karbon

Untuk mengatasi pergeseran permintaan dari grey ammonia ke low-carbon ammonia (blue dan green ammonia), PIM melaksanakan berbagai proyek pengembangan inovatif. Salah satunya adalah proyek green ammonia, yang memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) untuk memproduksi hidrogen, dikenal sebagai green hydrogen. Hidrogen ini kemudian direaksikan dengan nitrogen melalui proses Haber-Bosch untuk menghasilkan ammonia. Proyek ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2027. Di sisi lain, produksi blue ammonia hampir sama dengan grey ammonia, tetapi dengan penanganan karbon dioksida yang berbeda. Dalam proses ini, karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi steam reforming dialirkan dan disimpan dalam sumur tua yang tidak lagi produktif. Metode penyimpanan karbon dioksida ini, yang disebut Carbon Capture Storage (CCS), bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan. Proyek blue ammonia direncanakan berlangsung dari tahun 2027 hingga 2030.
Permintaan akan low carbon product (blue dan green ammonia) diprediksi akan meningkat pesat hingga mencapai 565 juta ton pada tahun 2050. Hal ini didukung oleh meluasnya penggunaan Ammonia sebagai energi rendah karbon. Selain di sektor pupuk, Green dan Blue Ammonia juga dapat digunakan sebagai maritime fuel, co-firing di pembangkit listrik, dan juga sebagai karir hidrogen. Untuk mengatasi pergeseran permintaan dari grey ammonia ke low-carbon ammonia (blue dan green ammonia),

PIM merencanakan proyek green ammonia yang akan beroperasi pada tahun 2027 dan blue ammonia yang direncanakan beroperasi pada tahun 2030.

Image
Dalam pengembangan produk baru yaitu grey, blue, dan green ammonia PIM mempertimbangkan beberapa aspek berikut:

1. Bahan Baku
Blue ammonia memiliki bahan baku yang sama dengan grey ammonia yaitu gas alam. Proses pembakaran gas alam akan menghasilkan hidrogen (bahan baku ammonia) dan karbon dioksida. - Green ammonia memiliki bahan baku yang berbeda dengan grey ammonia, dimana air akan digunakan sebagai pengganti gas alam dalam menghasilkan hidrogen (bahan baku ammonia) dengan adanya pemanfaatan energi terbarukan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen.

2. Proses Produksi
Blue ammonia memiliki proses produksi yang sama dengan grey ammonia dimana gas alam alam direaksikan dengan steam dan menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. namun alih-alih melepaskan emisi ke lingkungan seperti grey ammonia, blue ammonia akan menangani karbon dioksida yang dihasilkan dengan metode penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage (CCS)). Karbon dioksida tersebut akan diinjeksikan ke dalam sumur gas tua yang tidak beroperasi lagi sehingga tidak ada emisi yang dilepaskan di lingkungan. - Green ammonia menggunakan proses elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai power. Dalam proses ini tidak dihasilkan emisi karbon sama sekali. Pada green ammonia penggunaan air dan energi terbarukan lebih besar dibandingkan proses produksi grey ammonia yang masih menggunakan gas alam (non renewable) sebagai bahan bakunya. Perbedaan yang mendasar pada proses produksi grey, blue, dan green ammonia terdapat pada proses produksi hidrogen (bahan baku ammonia). setelah itu, bahan baku hidrogen akan direaksikan dengan nitrogen untuk menghasilkan ammonia, proses ini disebut Haber-Bocsh proses dimana proses ini berlaku untuk ketiga jenis ammonia tersebut. pada proses ini tidak dihasilkan emisi karbon.

3. Distribusi/Packaging
Dampak produk Proses distribusi dan spesifikasi produk untuk ketiga jenis ammonia (grey, blue, green ammonia) adalah sama. tidak ada perubahan sama sekali terkait hal tersebut yang dikarenakan ketiga jenis ammonia tersebut diproduksi melalui proses Haber-Bosch yang sama. perbedaan yang mendasar hanya terdapat pada jejak dan penanganan emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi hidrogen sebagai bahan baku ammonia.

Biodiversity

Image

Biodiversity Risk Assessment

PT PIM telah melakukan pemetaan risiko terkait keanekaragaman hayati yang juga mendukung pencapaian PROPER Hijau Perusahaan. Dalam melakukan pemetaan risiko sesuai risk register yang tersedia di Perusahaan, Perusahaan telah mempertimbangkan selera risiko (risk Appetite) dan Risk Limit yang telah ditetapkan di Perusahaan.
Perlunya dilakukan pendekatan ini untuk meningkatkan komitmen perusahaan dalam mengatasi ekosistem serta mendukung program reboisasi dalam memulihkan dan melestarikan area terdampak
Corporate Strategy Risk Root Cause Kualitatif & Kuantitatif Impact Risk Treatment
  • Perusahaan berkomitmen untuk menghentikan atau mengurangi semua deforestasi yang terkait dengan komoditas yang diproduksi, diperdagangkan dan perusahaan berkomitmen melaksanakan program reboisasi guna memulihkan dan melestarikan area yang terdampak.
  • Penurunan populasi spesies (rusa dan hewan lainnya), deforestasi, dan degradasi habitat alami
  • Investasi di perusahaan yang berdampak negatif pada alam
  • Tuntutan hukum oleh lembaga pelestarian alam
  • -
  • Zero Deforestation
  • Membuat penangkaran rusa untuk melestarikan habitat aslinya
  • Penanaman pohon/reboisasi di area perusahaan

Biodiversity Commitment

PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen untuk mencapai Net Positive Impact (NPI) pada keanekaragaman hayati dan menargetkan No Net Loss (NNL) dalam setiap aktivitasnya. Perusahaan berupaya menghindari operasional di lokasi dengan keanekaragaman hayati penting baik secara global maupun nasional, serta menerapkan mitigasi untuk meminimalkan dampak lingkungan. PIM juga melaksanakan pemantauan dan pengelolaan risiko keanekaragaman hayati secara berkala. Kebijakan ini mencakup seluruh area operasional perusahaan dan telah ditandatangani oleh pimpinan tertinggi sebagai bentuk komitmen serius terhadap pelestarian lingkungan.
PT PIM melibatkan seluruh Pemangku Kepentingan (stakeholders) dalam memaksimalkan pelestarian keanekaragaman hayati di Area sekitar Perusahaan. Kegiatan yang dilakukan antara lain : penanaman pohon mangrove, memberdayakan ekosistem alam menjadi area wisata dan lain sebagainya.

No Deforestation Commitment

PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen untuk menghentikan atau mengurangi semua deforestasi yang terkait dengan komoditas yang kami produksi, perdagangkan, dan/atau jual. PT PIM juga berkomitmen untuk melaksanakan program reboisasi guna memulihkan dan melestarikan area yang terdampak.
 
Tidak hanya mengurangi penebangan pohon, Perusahaan memiliki komitmen dan kebijakan terkait perlindungan keanekaragaman hayati dengan luas area konservasi 85 Hektar melalui penanaman pohon serta konservasi flora dan fauna.
Hal ini mencakup seluruh operasional perusahaan dan telah ditandatangani oleh pimpinan tertinggi sebagai bentuk komitmen kami terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Pelestarian flora yang ada di PT PIM pada tahun 2024 sebesar 8.316 batang di wilayah konservasi PT PIM dan melakukan reboisasi di sekitar wilayah Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen dan Sabang sebesar 3.197 batang pada tahun 2024.

Product Stewardship

Image

Product Design Criteria

Dalam pengembangan produk baru PIM mempertimbangkan beberapa aspek berikut:
  1. Bahan Baku: Dalam pengembangan produk green ammonia, dimana air digunakan sebagai pengganti gas alam dalam menghasilkan hidrogen (bahan baku ammonia) dengan adanya pemanfaaan energi terbarukan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen. Dan penggunaan bahan baku lebih terbarukan.
  2. Proses produksi: Dalam pengembangan produk blue ammonia gas alam direaksikan dengan steam dan menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. namun alih-alih melepaskan emisi ke lingkungan seperti grey ammonia, blue ammonia akan menangani karbon dioksida yang dihasilkan dengan metode penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage (CCS). Karbon dioksida tersebut akan diinjeksikan ke dalam sumur gas tua yang tidak beroperasi lagi sehingga tidak ada emisi yang dilepaskan di lingkungan. Sehingga dalam proses produksi blue ammonia Emisi yang dihasilkan 0. Pada pengembangan produk green ammonia air dimanfaatkan untuk menghasilkan hydrogen dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai power. Dalam proses ini tidak dihasilkan emisi karbon sama sekali.

Life Cycle Assessment

PT Pupuk Iskandar Muda merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak dibidang industri pupuk dan petrokimia. PT PIM saat ini memiliki dua pabrik urea berkapasitas 570.000 ton/tahun dan dua pabrik amoniak berkapasitas 330.000 dan 396.000 ton/tahun. PT PIM telah melakukan Kajian Life Cycle Assessment (LCA) di tahun 2022 dan tahun 2023. Kajian LCA yang telah dilakukan
memberikan dampak lingkungan dari dampak Primer (Global Warming Potential, Potensi Penipisan Ozon, Potensi Hujan Asam, Potensi Eutrofikasi, Cumulative Energy Demand, Photochemical oxidation, Karsinogenik, Toxicity, Water Footprint dan Land use change) dan dampak
Sekunder. Kajian LCA telah dilakukan dengan ruang lingkup dari Cradle to Grave (Mulai dari Ektraksi Raw Material, Proses produksi, distribusi produk hingga penggunaan pupuk di petani). Sejak tahun 2022, ruang lingkup kajian LCA PT PIM telah mengkaji sebesar 100% produk (Amonia dan Urea).

Materials

Bahan baku yang digunakan oleh PIM dalma produksi produk pupuk dan non-pupuk, disampaikan pada tabel :
 
Kategori Inventory Data Jumlah Satuan
Material Water 4.385.060 m3
Natural Gas 11.762.618 MMBtu
Udara 264.877 Nm3
Nitrogen 2.986.327 Nm3
Asam Fosfat 52.011 Ton
NH3 30.263 Ton
KCL 49.594 Ton
ZA 52.155 Ton
Bahan Bakar/Listrik Natural Gas 1.111.239 MMBtu
Listrik PLN 4.487 MWh
Solar 450 Liter
Asam Sulfat 240.700 Kg
Asam Sulfat 2.498.143 Kg
Bahan Kimia Caustic Soda 1.752.110 Kg

PIM senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Pemerintah RI telah meratifikasi Konvensi Stockholm melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengesahan Stockholm Convention On Persistent Organic Pollutants (Konvensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik yang Persisten). Mengacu pada daftar Persistent Organic Pollutants (POP) milik Konvensi Stockholm, seluruh bahan baku yang digunakan PIM sebagaimana tercantum pada tabel di atas tidak termasuk dalam kategori POP. Selain itu PIM juga telah melakukan penilaian risiko atas dampak potensialnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan terhadap seluruh produk melalui kajian LCA.

Renewable Raw Materials

PT PIM telah menggunakan bahan baku terbarukan dalam proses produksi pupuk dengan Penggunaan air. Air merupakan salah satu bahan baku pembuatan pupuk dimana, Air, Gas dan Udara yang akan direaksikan secara  kimia sehingga menjadi produk pupuk Urea. Persentese penggunaan bahan baku terbarukan tahun 2024 sebesar 53,48%
Penggunaan Air per produk yang dihasil selama tahun 2021 – 2024 :
  • Tahun 2020 1.210.024,70 m3
  • Tahun 2021 1.290.007,30 m3
  • Tahun 2022 1.723.816,27 m3
  • Tahun 2023 1.195.691,82 m3
  • Tahun 2024 1.208.661,70 m3
No Kategori Bahan Baku Utama Satuan 2021 2022 2023 2024
1 Nonrenewable Natural Gas MMBtu 6.803.657,87 10.442.824,41 7.435.574,55 7.570.580,98
2 Renewable Air M3 5.452.126,20 7.585.899,59 6.339.912,80 6.356.128,00
3 Udara NM3 254.413,67 310.951,23 187.254,58 198.762,97
Total 12.255.784,07 18.028.724,00 13.962.741,93 14.125.471,95
1 Persentase Natural Gas % 55,51% 85,21% 60,67% 61,77%
2 Air % 44,49% 61,90% 51,73% 51,86%
3 Udara % 0,00% 0,00% 1,53% 1,62%
4 Non renewable % 55,51% 85,21% 60,67% 61,77%
5 Renewable % 44,49% 61,90% 53,26% 53,48%
Pupuk Iskandar Muda Certificate Galleries