Environmental Management
Environmental Policy & Management
Environmental Policy & Commitments

PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berkomitmen terhadap manajemen lingkungan dan peningkatan kinerja lingkungan dengan menetapkan kebijakan dan target pengurangan dampak lingkungan. Perusahaan secara aktif mengawasi pelaksanaan kebijakan ini, melibatkan semua karyawan dalam tanggung jawab lingkungan, dan rutin memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak aktivitas kerja terhadap lingkungan
Kebijakan keberlanjutan telah mencakup Operasi produksi dan fasilitas bisnis, Produk dan layanan, Distribusi dan logistik, Pengelolaan limbah, Pemasok, penyedia layanan, dan kontraktor.
Coverage of Environmental Management Policy

Verification of Environmental Programs

Return on Environmental Investments
Return On Environment Investment (ROEI) adalah istilah yang menggambarkan investasi untuk lingkungan dan ekonomi yang sehat. ROE bisa diartikan sebagai ROI yang baru. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ROI adalah : Volume penjualan, Efisiensi penggunaan biaya, profit margin.
PT PIM terus berinovasi agar menghasilkan produk rendah karbon dan terus dilakukan riset untuk pengembangan dan investasi ramah lingkungan.
Hasil ROEI PT Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut :
| Uraian | Unit | 2024 | 2023 | 2022 | 2021 |
|---|---|---|---|---|---|
| Capital Expenditure | Rp Juta | 374.112 | 480,179 | 543,083 | 406,747 |
| Operating Expense | Rp Juta | 405.743 | 326,109 | 357,671 | 277,500 |
| Total Expenses | Rp Juta | 779.855 | 806,288 | 900,754 | 684,247 |
| Cost Saving | Rp Juta | 38.089 | 53,050 | 47,070 | 18,670 |
| % Saving vs Expense | % | 4,9 | 6,6 | 5,2 | 2.7 |
Environmental Violations
PT PIM sudah taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, tidak ada pelanggaran terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi sepanjang 4 tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan PT PIM mendapatkan peringkat PROPER Biru pada tahun 2020 dan 2021 serta peringkat PROPER Hijau pada tahun 2022 dan 2023 dan peringkat PROPER Emas tahun 2024. Hal ini menunjukkan tidak adanya pelanggaran lingkungan sesuai hasil Pemeringkatan yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup sebagai Lembaga tertinggi dalam pemenuhan dan pengawasan Aspek Lingkungan di Indonesia.

PT PIM sudah taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, tidak ada pelanggaran terhadap pencemaran lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan PT PIM mendapatkan peringkat PROPER Biru pada tahun 2020 dan 2021 serta peringkat PROPER Hijau pada tahun 2022 dan 2023. Hal ini menunjukkan tidak adanya pelanggaran lingkungan.
Energy

Energy Management
- Penggantian tube superheater Package Boiler-2 untuk menurunkan konsumsi natural gas dalam produksi steam. Sebelum pelaksanaan proyek ini, tim R&D dan teknik PIM melakukan kajian mendalam terhadap efisiensi termal sistem boiler, termasuk studi mengenai karakteristik perpindahan panas dan potensi kehilangan energi akibat scaling dan fouling pada tube lama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dipilih material tube dengan konduktivitas termal lebih tinggi dan ketahanan terhadap temperatur ekstrem, yang terbukti mampu menurunkan konsumsi natural gas dalam proses produksi steam serta meningkatkan efisiensi operasi boiler
- Penggantian katalis/isian vessel pabrik Ammonia-2 yaitu Primary Performer, Secondary Reformer, High Temperature Shift Converter dan Final Desulfurizer untuk menurunkan konsentrasi CO slip sehingga beban energi untuk memproduksi produk Ammonia menjadi lebih efisien. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara tim riset internal dengan mitra teknologi internasional, yang bertujuan untuk mengembangkan katalis berperforma tinggi dengan energi aktivasi lebih rendah. Melalui serangkaian uji laboratorium dan evaluasi performa di lapangan, teknologi katalis baru ini berhasil menurunkan konsentrasi CO slip dan meningkatkan efisiensi konversi gas sintetis menjadi amonia, dengan potensi penghematan energi mencapai sekitar 335.000 MMBtu per tahun.
- Jasa cleaning dengan metode hydroblasting pada Coil Primary Reformer, CO2 Compressor pabrik Urea-2, dan economizer Package Boiler-2 untuk menurunkan konsumsi energi pada masing-masing peralatan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian terhadap penyebab turunnya efisiensi panas dan meningkatnya tekanan diferensial pada beberapa peralatan utama seperti Coil Primary Reformer, CO₂ Compressor, dan Economizer Package Boiler-2, tim teknis PIM mengembangkan prosedur hydroblasting dengan parameter optimum untuk menghilangkan kerak dan deposit tanpa merusak permukaan logam. Penerapan metode ini terbukti efektif menurunkan konsumsi energi, meningkatkan efisiensi perpindahan panas, serta memperpanjang umur peralatan.
- Melakukan penggantian lampu TL menjadi lampu LED pada area perkantoran dan perumahan dalam rangka menghemat daya Listrik yang digunakan untuk penerangan serta berupaya limbah B3 dari penggunaan lampu TL. Langkah ini didahului dengan studi lifecycle cost analysis serta penelitian mengenai intensitas cahaya dan kenyamanan kerja. Dari hasil R&D tersebut, PT PIM memperoleh data kuantitatif yang menunjukkan penurunan beban listrik untuk sistem penerangan sekaligus berkurangnya potensi limbah B3 dari lampu TL yang mengandung merkuri.

Energy Consumption
Selama Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2024 jumlah konsumsi Listrik di PT Pupuk Iskandar Muda dapat disampaikan seperti gambar dibawah ini:
| Konsumsi Energi | Satuan | Performance | Target 2024 |
|||
|---|---|---|---|---|---|---|
| 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | |||
| Jumlah Konsumsi Energi Tidak Terbarukan | MWh | 68.480,67 | 93.983,11 | 84.437,90 | 86.810,16 | 96.979,2 |
| Jumlah Konsumsi Energi Terbarukan | MWh | 0 | 0 | 0 | 68,34 | 54,00 |
- Gedung Diklat dengan kapasitas 54 kWp, menghasilkan energi listrik sebesar 54 MWh dan berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 42,18 tCO₂e per September 2025.
- Gedung Maintenance Shop dengan kapasitas 77 kWp, yang telah menghasilkan 85 MWh listrik dan menurunkan emisi sebesar 103,71 tCO₂e hingga September 2025.
Water
Water Management

Water Efficiency Management Program
- Pemanfaatan Blowdown Package Boiler-2 sebagai Make Up Basin Cooling Water
- Pemanfaatan Blowdown Steam Drum Ammonia-2 sebagai Make Up Cooling Tower Ammonia-2
- Pemanfaatan Jacket Water Ammonia-2 sebagai Make Up Cooling Tower Utility-2
- Pemanfaatan Steam Condensate Ammonia-2 untuk Menurunkan Konsumsi Polish Water di Deaerator Pabrik Utility-2 (63-EG 4001)
- Pemanfaatan Air Backwash Sandfilter
- Peningkatan Efisiensi Polish Water melalui Penurunan Frekuensi Regenerasi Demin Plant Utility-1
- Pemanfaatan Process Condensate Pabrik Ammonia-2 sebagai Air Umpan Demin Plant
- Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Urea-1 sebagai Make Up Water Deaerator Pabrik Utilitas-1
- Pemanfaatan Process Condensate pabrik Urea-2 sebagai Make Up Deaerator Utility-2
- Pemanfaatan Steam Condensate Urea-2 sebagai Make Up Water Deaerator Pabrik Utility-2
- Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Amoniak-1 sebagai Make Up Air Polish Deaerator Amoniak-1
- Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Amoniak 2 ke Jacket Water Secondary Reformer-2 (61-103-D)
- Peningkatan total flow regenerasi mixbed dan demin plant
- Pemanfaatan Condensate 53-EA-1001 sebagai air umpan Boiler
- Reutilisasi Air Drain Conductivity Demin melalui Sistem Sirkulasi Terkendali sebagai Umpan Proses
- Optimalisasi kinerja Stripper Pabrik Urea-2 untuk menurunkan kandungan Ammonia pada unit recovery dan limbah hasil produksi.
- Evaluasi Performa Process Condensate Treatment (PCT) untuk menurunkan konsentrasi limbah ammonium pada limbah pabrik Urea.
- Pemanfaatan Residu Hasil Ganulasi melalui Optimalisasi Controlling Konsentrasi % Urea.
- Limbah Regenerasi Kation Menjadi Pupuk Cair Alternatif.
Dokumentasi Kegiatan

Water Consumption
Sumber air yang digunakan di PT PIM seluruhnya berasal dari air permukaan yaitu air sungai peusangan yang berjarak ± 25 km dari lokasi perusahaan. Adapun total pengambilan air serta total air yang terbuang dalam proses produksi air yang ada di PT PIM pada tahun 2024 adalah sebagai berikut.
- Total Pengambilan Air Permukaan : 6.356.128 M3
- Total Air yang Terbuang : 181.145,21 M3
- Total Produk Air bersih : 6.174.982,79 M3
Data-data terkait penggunaan air tersebut secara periodik diverifikasi oleh tim ITS Tekno Sains, BPKD (Badan Pengelolaan Keuangan Daerah) Aceh Utara, serta BPK. Penggunaan Air oleh PT PIM sebagai berikut :

Water Consumption in Water-Stressed Areas & Exposure to Water-Stressed Areas
Air baku yang digunakan oleh PT PIM diambil dari sungai yang terletak kurang lebih 25 Kilo Meter dari lokasi perusahaan tepatnya di Sungai Peusangan dan bukan termasuk Area/wilayah yang mengalami kelangkaan air. Lokasi pengambilan air PT PIM pada koordinat (5.196229, 96.818440) berdasarkan website: aqueduct water risk atlas, tidak memiliki risiko kekeringan air atau berada pada kategori Low (<10%) dan berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2020 terkait wilayah wilayah di Indonesia yang akan mengalami kelangkaan atau krisis air pada tahun 2045, provinsi Aceh tidak termasuk dalam wilayah yang akan mengalami kelangkaan air sehingga pengambilan air yang dilakukan oleh PT PIM dalam waktu mendatang masih layak untuk dilakukan.
Business Impacts of Water Related Incidents
Tidak terdapat insiden yang terjadi sepanjang tahun pelaporan atau 0 insiden dari Proses Bisnis Perusahaan dan penggunaan air bersih untuk kegiatan produksi dan lainnya. Sebaliknya, dalam rangka kepedulian perusahaan terhadap warga sekitar yang sulit mendapatkan akses air bersih, perusahaan secara rutin menyalurkan air bersih secara gratis kepada desa-desa di lingkungan perusahaan khususnya untuk fasilitas umum masyarakat sekitar.
Tahun 2024, penyaluran air meningkat dikarenakan penambahan program penyaluran bantuan air untuk lahan sawah di Desa Blang Mee.
Data penyaluran Air kepada Masyarakat Lingkungan dan dokumentasinya sebagai berikut :





Waste & Pollutants

Waste Management Program

- "Preman OK" Peningkatan Frekuensi Predictive Maintenance Oli Kompresor Untuk Meningkatkan Masa Pakai Oli
- "Retur-CLAP" Rekayasa Temperatur Catalyst LTS Amoniak Plant
- "M-TALSIK" Metode Titran Analisa Laboratorium Menggunakan Sisa Sampel Caustik Soda (NaOH)
- Penggantian Katalis Primary Reformer Pabrik Amoniak 2
- Penggantian Katalis Secondary Reformer Pabrik Amoniak 2
- Optimalisasi Pengurangan Leakage Used Oil dengan Tube Stainless Steels Anti Korosif pada Kompressor Lube Oil 61 - 101
- Pengurangan Limbah Laboratorium dengan Pemanfaatan Reagen Sulfuric Acid (H2SO4) Sisa Quality Control
- Pemanfaatan Drum Bekas Ferticol Red C sebagai Sarana Kebersihan Masyarakat
- "MASKERAN" Manajemen Sistem Kinerja Karyawan yang Terintegrasi secara Efisien dan Transparan
- "SELF" Surat Elektronik Office
- "LiGaSi" Limbah Logam Besi
- "KARE" Karung Reject
- Pemanfaatan Karung Pupuk Bekas Kerjasama dengan Bank Sampah USK
- Pemanfaatan Karung Pupuk Bekas Kerjasama dengan Pihak Ketiga (UD Gaul Plastik)
- Transformasi digital untuk mendukung efektivitas pelaporan manajemen perusahaan
- "Re-BoTik" Reduce Botol Plastik
- "Kompos Organik" - Olah Sampah Jadi Pupuk
- Sedekah Plastik melalui RecyClear Bottle Station (Re-Bos)
Dokumentasi Kegiatan

Waste Disposal

PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen dalam mengurangi timbulan limbah melalui program daur ulang yang efektif dan berkelanjutan di berbagai aspek operasional dengan fokus pada pengelolaan limbah padat dan cair. Timbulan limbah dan pengurangan termonitor setiap tahunnya. Melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dan program pengelolaan limbah terpadu, PIM berhasil mengurangi timbulan limbah/sampah yang dihasilkan dan mendukung praktik ekonomi sirkular. Sepanjang tahun 2024 PT PIM berhasil mengurangi limbah B3 sebesar 29,08% dan pengurangan limbah Non-B3 atau sampah sebesar 3,91%.
| Uraian | Satuan | Performance | Target 2024 |
|||
|---|---|---|---|---|---|---|
| 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | |||
| Jumlah sampah yang di daur ulang/ dimanfaatkan | Ton | 13,5 | 26,3 | 21,3 | 21,1 | 22,4 |
| Jumlah sampah yang dibuang | Ton | 1.784,4 | 1.541,2 | 1.137,7 | 900,9 | 830,0 |
| - Timbulan | Ton | 1.784,20 | 1.540,87 | 1.110,60 | 878,43 | 900,0 |
| - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) | Ton | 0,2 | 0,4 | 27,1 | 22,5 | 23,7 |
Hazardous Waste
| Uraian | Satuan | Performance | Target 2024 |
|||
|---|---|---|---|---|---|---|
| 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | |||
| Jumlah limbah yang di recycle / reused | Ton | 66,68 | 56,35 | 72,91 | 96,24 | 0 |
| Jumlah limbah yang di buang | Ton | 10,90 | 29,04 | 10,25 | 0 | 41 |
| - Yang ditimbulkan (landfilled) | Ton | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| - Insinerasi oleh pihak ketiga dengan energi (jika ada) | Ton | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| - Insinerasi oleh pihak ketiga (jika ada) | Ton | 10,90 | 29,25 | 10,25 | 0 | 0 |
| - Dibuang dengan metode lainnya (jika ada) | Ton | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| - Dibuang dengan metode yang tidak diketahui (jika ada) | Ton | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Keterangan: Lonjakan data yang di recycle/reuse pada tahun 2024 disebabkan karena adanya TA (Turn Around) yang dilakukan di PT PIM.
Chemical Oxygen Demand
Hasil verifikasi chemical oxygen demand PT Pupuk Iskandar Muda yang dilakukan oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh.
Data Chemical Oxygen Demand PT Pupuk Iskandar Muda sebagai berikut :
| COD | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | |
|---|---|---|---|---|---|
| Target | Realisasi | ||||
| Jumlah (Tonase) | 33,36 | 75,82 | 67,94 | 65 | 72,73 |
Data tersebut diuji oleh Laboratorium Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (Lab BPSJI) yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).
NOx Emissions
Produksi PT PIM memiliki emisi NOx sebagai berikut :
| NOx | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | |
|---|---|---|---|---|---|
| Target | Realisasi | ||||
| Jumlah (Tonase) | 157,55 | 133,73 | 508,19 | 480 | 510,12 |
Data tersebut diuji oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (Lab BSPJI) yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).
SOx Emissions
Produksi PT PIM memiliki emisi SOx sebagai berikut :
| NOx | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | |
|---|---|---|---|---|---|
| Target | Realisasi | ||||
| Jumlah (Tonase) | 19,10 | 8,84 | 7,44 | 6,7 | 3,84 |
Data tersebut diuji oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (Lab BSPJI) yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Volatile Organic Compounds Emissions
Climate Strategy

Direct Greenhouse Gas Emissions and Emissions Reduction Targets


Direct Greenhouse Gas Emissions (Scope 1)
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) langsung atau Scope 1 merupakan emisi yang berasal dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan langsung oleh Perusahaan dalam kegiatan operasional. Perhitungan inventarisasi emisi Scope 1 mencakup kategori 1.1 Stationary Combustion, 1.2 Mobile Combustion, dan 1.3 Process-related Emissions. Pada tahun 2022, emisi Scope 1 mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan kenaikan volume produksi untuk memenuhi tingginya permintaan pasar. Kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya konsumsi energi dan bahan baku gas alam. Sementara itu, pada tahun 2024, pengoperasian pabrik NPK Chemical dengan kapasitas maksimum turut meningkatkan konsumsi energi dan bahan baku. Namun demikian, melalui penerapan program efisiensi energi dan pemanfaatan sebagian energi dari sumber terbarukan, Perusahaan berhasil menekan laju peningkatan emisi Scope 1.
| Direct GHG Emissions (Scope 1) |
Performance | Target | ||||
|---|---|---|---|---|---|---|
| 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | 2024 | ||
| Ton CO₂eq | 565.282,24 | 924.786,69 | 709.392,28 | 651.267,95 | 680.312 | |
Indirect Greenhouse Gas Emissions (Scope 2)
PIM memiliki dua pembangkit listrik untuk memenuhi semua kebutuhan operasional Perusahaan, namun seiring dengan berkurangnya efisiensi pembangkit listrik milik PIM, sebagian kebutuhan energi untuk operasional perusahaan mulai menggunakan suplai listrik dari PLN atau sekitar 8% dari total kebutuhan perusahaan jika beroperasi pada kapasitas maksimal. Nilai tersebut setara dengan penghasilan emisi kategori 2.1 Purchased Electricity sebesar 6.800 tonCO2e atau 0,8% dari total emisi CO2 perusahaan setiap tahunnya. Perusahaan menggunakan listrik PLN di beberapa fasilitas penunjang seperti perkantoran, data center, water intake yang terletak berjauhan dari lokasi Perusahaan, serta fasilitas lainnya. Dalam menghitung emisi yang dihasilkan dari kategori 2.1, Perusahaan menggunakan emission factor dari grid PLN wilayah Aceh yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2019.
| Indirect GHG emissions (Scope 2) |
Performance | Target | ||||
|---|---|---|---|---|---|---|
| 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | 2024 | ||
| Ton CO₂eq | 3.042,93 | 3.546,50 | 3.376,35 | 3.221,82 | 5.200 | |
Indirect Greenhouse Gas Emissions (Scope 3)
Perusahaan melakukan emisi GRK Scope 3 yang mencakup kategori 3.1 Upstream Transport & Distribution, 4.1 Purchased Products & Goods, dan 5.1 Emission from the Sold Products. Emisi pada tahun 2024 tercatat lebih tinggi dari target yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh tingginya volume produksi dari pabrik NPK Chemical untuk memenuhi permintaan produk, sehingga volume pembelian bahan baku meningkat. Selain itu, bertambahnya volume penjualan produk dari pabrik tersebut juga berkontribusi terhadap kenaikan emisi Scope 3. Demikian juga halnya dengan tingginya tingkat emisi pada tahun 2022, dimana volume penjualan produk Perusahaan meningkat pesat dengan tingginya permintaan produk secara global. Dalam melakukan perhitungan emisi Scope 3, Perusahaan menggunakan distance-based method untuk kategori 3.1, penggunaan average product emission factor untuk kategori 4.1 dan pendekatan product application berdasarkan Guidelines IPCC 2006 Volume 4 Chapter 11.-
| Indirect GHG emissions (Scope 3) |
Performance | Target | ||||
|---|---|---|---|---|---|---|
| 2021 | 2022 | 2023 | 2024 | 2024 | ||
| Ton CO₂eq | 1.835.007 | 2.519.358 | 1.942.673 | 2.987.797,36 | 2.852.277,54 | |
Semua perhitungan emisi gas rumah kaca tahun 2024 milik PT PIM telah dilakukan verifikasi oleh pihak ketiga independent, statement assurance tersebut dapat dilihat melalui link berikut
Climate Governance

Climate-Related Management Incentives
Financial Risks of Climate Change
PT PIM telah melakukan pemetaan risiko terkait perubahan iklim dan mempengaruhi aspek finansial Perusahaan. Dalam melakukan pemetaan risiko sesuai risk register yang tersedia di Perusahaan, Perusahaan telah mempertimbangkan selera risiko (risk Appetite) dan Risk Limit yang telah ditetapkan di Perusahaan
| Corporate Strategy | Risk | Root Cause | Kualitatif & Kuantitatif Impact | Risk Treatment |
|---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
Perlunya dilakukan pendekatan terhadap risiko iklim akibat emisi karbon untuk mengidentifikasi dampak potensial terhadap lingkungan dan manusia. Ini untuk menghindari kerugian besar serta mempersiapkan strategi mitigasi dan adaptasi yang efektif di masa depan.
| Corporate Strategy | Risk | Root Cause | Kualitatif & Kuantitatif Impact | Risk Treatment |
|---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
Perlunya dilakukan pendekatan ini untuk menghindari penurunan produktivitas serta menjaga keselamatan dan kesejahteraan karyawan serta meningkatkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim yang mungkin akan terjadi.
| Corporate Strategy | Risk | Root Cause | Kualitatif & Kuantitatif Impact | Risk Treatment |
|---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
Perlunya dilakukan pendekatan terhadap risiko iklim akibat emisi karbon untuk mengidentifikasi dampak potensial terhadap lingkungan dan Manusia. Ini untuk menhindari kerugian besar serta mempersiapkan strategi mitigasi dan adaptasi efektif di masa depan.
| Corporate Strategy | Risk | Root Cause | Kualitatif & Kuantitatif Impact | Risk Treatment |
|---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
Perlunya dilakukan pendekatan ini untuk menghindari peningkatan gas rumah kaca serta mendorong terciptanya energi yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan mendukung program clean ammonia sebagai upaya mengurangi emisi karbon dan mencegah dampak iklim global.
Produk Rendah Karbon
PIM merencanakan proyek green ammonia yang akan beroperasi pada tahun 2027 dan blue ammonia yang direncanakan beroperasi pada tahun 2030.

1. Bahan Baku
2. Proses Produksi
3. Distribusi/Packaging
Biodiversity

Biodiversity Risk Assessment
| Corporate Strategy | Risk | Root Cause | Kualitatif & Kuantitatif Impact | Risk Treatment |
|---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
Biodiversity Commitment
No Deforestation Commitment
Product Stewardship

Product Design Criteria
-
Bahan Baku: Dalam pengembangan produk green ammonia, dimana air digunakan sebagai pengganti gas alam dalam menghasilkan hidrogen (bahan baku ammonia) dengan adanya pemanfaaan energi terbarukan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen. Dan penggunaan bahan baku lebih terbarukan.
-
Proses produksi: Dalam pengembangan produk blue ammonia gas alam direaksikan dengan steam dan menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. namun alih-alih melepaskan emisi ke lingkungan seperti grey ammonia, blue ammonia akan menangani karbon dioksida yang dihasilkan dengan metode penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage (CCS). Karbon dioksida tersebut akan diinjeksikan ke dalam sumur gas tua yang tidak beroperasi lagi sehingga tidak ada emisi yang dilepaskan di lingkungan. Sehingga dalam proses produksi blue ammonia Emisi yang dihasilkan 0. Pada pengembangan produk green ammonia air dimanfaatkan untuk menghasilkan hydrogen dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai power. Dalam proses ini tidak dihasilkan emisi karbon sama sekali.
Life Cycle Assessment
Materials
| Kategori | Inventory Data | Jumlah | Satuan |
|---|---|---|---|
| Material | Water | 4.385.060 | m3 |
| Natural Gas | 11.762.618 | MMBtu | |
| Udara | 264.877 | Nm3 | |
| Nitrogen | 2.986.327 | Nm3 | |
| Asam Fosfat | 52.011 | Ton | |
| NH3 | 30.263 | Ton | |
| KCL | 49.594 | Ton | |
| ZA | 52.155 | Ton | |
| Bahan Bakar/Listrik | Natural Gas | 1.111.239 | MMBtu |
| Listrik PLN | 4.487 | MWh | |
| Solar | 450 | Liter | |
| Asam Sulfat | 240.700 | Kg | |
| Asam Sulfat | 2.498.143 | Kg | |
| Bahan Kimia | Caustic Soda | 1.752.110 | Kg |
PIM senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Pemerintah RI telah meratifikasi Konvensi Stockholm melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengesahan Stockholm Convention On Persistent Organic Pollutants (Konvensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik yang Persisten). Mengacu pada daftar Persistent Organic Pollutants (POP) milik Konvensi Stockholm, seluruh bahan baku yang digunakan PIM sebagaimana tercantum pada tabel di atas tidak termasuk dalam kategori POP. Selain itu PIM juga telah melakukan penilaian risiko atas dampak potensialnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan terhadap seluruh produk melalui kajian LCA.
Renewable Raw Materials
-
Tahun 2020 1.210.024,70 m3
-
Tahun 2021 1.290.007,30 m3
-
Tahun 2022 1.723.816,27 m3
-
Tahun 2023 1.195.691,82 m3
-
Tahun 2024 1.208.661,70 m3
| No | Kategori | Bahan Baku Utama | Satuan | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Nonrenewable | Natural Gas | MMBtu | 6.803.657,87 | 10.442.824,41 | 7.435.574,55 | 7.570.580,98 |
| 2 | Renewable | Air | M3 | 5.452.126,20 | 7.585.899,59 | 6.339.912,80 | 6.356.128,00 |
| 3 | Udara | NM3 | 254.413,67 | 310.951,23 | 187.254,58 | 198.762,97 | |
| Total | 12.255.784,07 | 18.028.724,00 | 13.962.741,93 | 14.125.471,95 | |||
| 1 | Persentase | Natural Gas | % | 55,51% | 85,21% | 60,67% | 61,77% |
| 2 | Air | % | 44,49% | 61,90% | 51,73% | 51,86% | |
| 3 | Udara | % | 0,00% | 0,00% | 1,53% | 1,62% | |
| 4 | Non renewable | % | 55,51% | 85,21% | 60,67% | 61,77% | |
| 5 | Renewable | % | 44,49% | 61,90% | 53,26% | 53,48% | |





